Recent Posts

GRIYA TAMAN SRAGO KLATEN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

KAWASAN SENYUM SALAM SAPA

Mari kita jadikan lingkungan kita sebagai lingkungan yang ramah, penuh senyum, salam dan saling menyapa

PENASEHAT RT 04 GTS

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

GTS Blok B RT. 04/12

Keberagaman dalam Persatuan

Kamis, 14 Maret 2013

Tips Memilih Perumahan untuk Pasangan Muda


Anda harus membuat pilihan yang tepat terhadap rumah yang hendak dijadikan hunian bagi Anda sekeluarga. Salah memilih, maka penyesalan bergegas menghantuimu. Tidak hanya itu, kenyamanan pun semakin jauh dari kehidupan di dalam rumah. Agar Anda tidak salah pilih dan menjadi penyesalan di kemudian hari, berikut ada beberapa hal yang penting yang patut diperhatikan oleh pasangan muda atau Anda yang ingin memasuki rumahtangga baru di hunian pilihan Anda.
1. Sesuaikan dengan isi kantong
Hunian nyaman, tidak selalu identik dengan harga yang mahal. Itu sebabnya Anda perlu menghitung kembali kemampuan isi kantong Anda dengan harga rumah yang Anda pilih.Jika membeli dengan kredit (KPR atau cicilan langsung), perhitungkan dengan cermat kemampuan cicilan Anda setiap bulan.
2. Ketahui Track Record Pengembang
Mengetahui track record pengembang akan membuat Anda lebih yakin bahwa transaksi yang Anda lakukan tidak menyisakan persoalan di kemudian hari.
3. Siapa Saja Penghuni Perumahan Itu
Akan sangat membantu jika Anda dapat mengetahui siapa saja tetangga-tetangga Anda  di sekitar rumah yang Anda pilih. Sebaiknya Anda mencari rumah yang bertetangga dengan keluarga muda juga. Ini memudahkan interaksi anak Anda dengan teman bermainnya yang seusia.
4. Akses Transportasi
Jika Anda adalah pasangan atau yang salah satunya bekerja di kantor maka pilihlah perumahan yang memiliki akses transportasi termudah untuk mencapai lokasi kerja Anda. Dekat pintu tol, stasiun kereta api atau halte busway lebih disarankan.
5. Fasilitas di Lingkungan Perumahan
Cari tahu sebanyak mungkin jika perlu survei beberapa kali untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kawasan dimana perumahan itu berada. Ini baik untuk dapat mengetahui bagaimana kelengkapan fasilitas keluarga yang tersedia di kawasan itu, terutama pusat hiburan keluarga dan anak-anak.
6. Rumah Baru atau Seken
Kebanyakan rumah seken apalagi yang dikembangkan sejak belasan hingga puluhan tahun silam, dihuni oleh satu generasi di atas Anda. Jika ada pengecualian, prosentasenya kecil. Maka pilihlah perumahan baru karena peluang Anda untuk mendapatkan tetangga dari lingkungan dari usia setara, jauh lebih besar.

Pengembang Perumahan harus menyediakan Fasilitas Umum


Pengaturan mengenai perumahan diatur terutama dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (“UU 1/2011”). BerdasarkanPasal 1 angka 2 UU 1/2011, pengertian perumahan adalah:
“…..kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.”
Jika melihat pada definisi perumahan tersebut, sudah dapat diketahui bahwa prasarana, sarana dan utilitas umum merupakan syarat yang harus dilengkapi dalam suatu perumahan. Bahkan, ketika perumahan tersebut masih dalam tahap pembangunan, pemasaran perumahan melalui sistem perjanjian pendahuluan jual-beli baru dapat dilakukan setelah adanya kepastian atas ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum (lihat Pasal 42 UU 1/2011).
Pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan harus memenuhi persyaratan (Pasal 47 ayat [3] UU 1/2011):
a.    kesesuaian antara kapasitas pelayanan dan jumlah rumah;
b.    keterpaduan antara prasarana, sarana, dan utilitas umum dan lingkungan hunian; dan
c.    ketentuan teknis pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum.
Pihak pengembang (developer) dilarang menyelenggarakan pembangunan perumahan, yang tidak membangun perumahan sesuai dengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diperjanjikan (Pasal 134 UU 1/2011).
Jadi, dalam hal ini Saudara perlu melihat lagi dalam perjanjian jual-beli rumah mengenai segala prasarana, sarana, dan utilitas umum yang telah dijanjikan oleh pihak pengembang.
Apabila pihak pengembang sudah menjanjikan namun tidak dibangun atau kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum tidak sesuai, maka dapat dikenai sanksi administratif yang dapat berupa sebagaimana disebutkanPasal 150 ayat (2) UU 1/2011. Selain itu, pihak pengembang yang bersangkutan juga dapat dijerat pidana berdasarkan Pasal 151 UU 1/2011, yang berbunyi sebagai berikut:
(1) Setiap orang yang menyelenggarakan pembangunan perumahan, yang tidak membangun perumahan sesuai dengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diperjanjikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaku dapat dijatuhi pidana tambahan berupa membangun kembali perumahan sesuai dengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diperjanjikan.
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
Dasar hukum:
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman

Budaya Saling Menghargai


Seperti yang sudah kita pelajari, masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, dan kesenian di Indonesia.  Budaya menghargai menjadi sikap langka dan mahal untuk dilakukan di negeri ini. Lemahnya budaya menghargai tidak terlepas dari miskinnya pendidikan karakter yang tertanam pada masyarakat kita. Terutama karakter yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anaknya semenjak dini.
“Tidak menghargai” sudah menjadi budaya ketidaksadaran kita, budaya yang muncul karena perbedaan kasta, suku, bangsa dan agama. Krisis menghargai terjadi karena kita dibutakan oleh ego, pengalaman, pangkat dan jabatan kita sehingga menganggap remeh orang lain yang pengalaman, posisi atau pendidikannya di bawah kita. Yang tua tidak menghargai pendapat yang muda, sehingga dipandang sebelah mata, begitupula yang mempunyai gelar serjana menganggap rendah yang tidak bergelar dan yang bergelar pun ingin dihargai karena gelarnya yang di anggap sakral dan keramat.
Tahukah Anda bahwa orang lain akan lebih menghargai orang yang menghargai mereka? Nah, sebelum kita menuntut orang lain menghargai kita, kita perlu terlebih dahulu menghargai mereka. Kuncinya hanya satu: buat orang lain merasa penting dan berharga. Lalu bagaimana cara agar kita dapat menghargai orang lain? Caranya adalah sebagai berikut :
1.      Kenali Orang-orang Sekitar
Tiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang yang paling sering berhubungan dengan kita adalah mereka yang berada di sekitar kita: keluarga, dan tetangga. Nah, kenali orang-orang di sekitar kita. Perhatikan bahwa kita memiliki persamaan dan perbedaan dengan mereka. Dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk bekerja sama dengan mereka dan menghargai mereka.
2.      Fokus pada Kelebihan
Seringkali kita lebih fokus pada kesalahan dan kekurangan orang lain. Hal ini menyebabkan kita sulit sekali menghargai mereka. Sebaliknya, karena kita selalu memperhatikan kekurangan orang lain, orang lain pun menjadi enggan berinteraksi dan bekerja sama dengan kita karena mereka merasa enggan jika selalu merasa “dipermalukan”. Yang perlu kita ubah adalah fokus kita: coba fokuskan perhatian kita terlebih dulu pada kelebihan orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
3.      Bangun Hubungan Saling Percaya
Ternyata hukum timbal balik memang berlaku dalam hidup ini. Jika kita tidak memercayai orang lain, mereka pun tidak akan memercayai kita. Sebaliknya, jika kita memercayai orang lain, orang lain akan memercayai kita.
Contohnya yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari – hari adalah salah satu dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan yakni pada saat proses pembelajaran. Dimana seorang guru yang sedang menjelaskan pelajaran di didepan kelas, semua murid harus menyimak dengan baik, karena dengan menyimak penjelasan dari guru itu salah satu proses menghargai seseorang dan contoh seperti ini juga harus dilaksanakan oleh para mahasiswa terhadap dosen. Selain dari contoh diatas banyak sekali contoh yang lainm terdapat ketika kita dalam rapat ( musyawarah ). Didalam rapat tersebut , ada seseorang yang mengeluarkan sebuah opini atau pendapat tentang masalah tertentu, lalu jika seseorang sedang menjelaskan pendapatnya kita tidak boleh memotong pembicaraan orang tersebut karena itu tidak baik dan itu bukan contoh kita menghargai seseorang yang sedang berbicara.
Kita harus saling menghargai kepada sesama karena semua orang pasti ingin dihargai, karena prinsip menghargai akan mampu membawa  seseorang pada sebuah motivasi yang lebih positif. Namun apabila kata menghargai ini diabaikan begitu saja, tidak menutup kemungkinan akan timbul kebencian dan kedengkian dari diri seseorang.
Kita harus menghargai antar umat beragama, antar budaya orang lain agar timbul persatuan dan kesatuan. Yang sesuai dengan “Bhineka Tunggal Ika” meskipun berbeda-beda namun tetap satu.
Semoga kita bisa menjadi manusia yang saling menghargai, bukan hanya menghargai orang lain, tetapi juga menghargai budaya sendiri, menghargai karya orang lain, menghargai pahlawannya, menghargai keyakinan orang lain, menghargai bangsanya sendiri, dan menghargai agama serta Tuhannya. Mari kita budayakan sikap menghargai, karena menghargai itu mudah, semudah kita ingin dihargai orang lain.

Gotong Royong dan Manfaatnya


Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG ROYONG “ dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara bergotong royong dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima.

Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan pembangunan yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.

Selaras sekali kerja Gotong Royong ini, dengan yang dicontohkan dalam kitab suci Al Qur’an terdapat sebuah Surat AN NAML ( Semut ).

Allah s.w.t menyebut binatang Semut ini agar manusia mengambil pelajaran dan hikmah dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang bertingkat – tingakat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini.Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar manusia berusaha mencukupkan kebutuhan sehari – hari, mementingkan kemaslahatan bersama, tidak sombong , mampu berorganisasi dan bekerjasama dengan baik dan tindakan terpuji lainnya.

Gotong Royong sebuah system kerja (Semut ) yang patut untuk kita pertahankan dan kita teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong , warga kotapun tentunya harus bisa. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit, membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya. Masalah waktu bisa kita laksanakan pada waktu hari libur ataupun pada hari Minggu.

Ketua RT dan pengurus RT lainnya sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan sosial di mana mereka tinggal. Dan kita semua akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :

1. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.

2. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.

3. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.

4. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan saling membantu dengan sesama warga lainya.

Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektiv dan mudah untuk mencapai keadaan itu, diantara cara – cara yang lain .

Ayo kita giatkan dan kita ikut serta dalam “Gotong Royong” , cara mudah , murah , meriah dan banyak manfa’at !!!