Recent Posts

GRIYA TAMAN SRAGO KLATEN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

KAWASAN SENYUM SALAM SAPA

Mari kita jadikan lingkungan kita sebagai lingkungan yang ramah, penuh senyum, salam dan saling menyapa

PENASEHAT RT 04 GTS

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

GTS Blok B RT. 04/12

Keberagaman dalam Persatuan

Jumat, 14 Juni 2013

DPRD: Makelar Jabatan Coreng Birokrasi Klaten

KLATEN–Kalangan anggota DPRD Klaten menganggap munculnya kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Klaten telah mencoreng nama baik birokrasi di Kabupaten Bersinar.
Ketua Fraksi PKS, Marjuki, mengatakan adanya modus penipuan jual beli jabatan seolah-olah bertolak belakang dengan upaya eksekutif Pemkab Klaten mewujudkan good government dan clean governance.
“Pak Bupati boleh menegaskan bahwa praktik semacam itu tidak ada. Tetapi perlu dipahami bahwa ternyata realita di lapangan praktik semacam ini terasa kental. Bukan hanya jual beli jabatan, perekrutan CPNS selama ini juga diwarnai isu semacam itu,” ujar Marjuki kepada Solopos.com, awal pekan kemarin.
Mencuatnya kasus jual beli jabatan itu, kata Marjuki, membuat masyarakat awam berpersepsi bahwa praktik semacam itu ini sudah menjadi tradisi. Menurutnya, nama baik bikokrasi Pemkab Klaten telah tercoreng di mata publik.
“Birokrasi Klaten di mata masyarakat sudah tercoreng, padahal saya yakin masih banyak pejabat yang baik dan profesional dalam bekerja.”
Marjuki juga menyesalkan mengapa korban dari praktik penipuan itu justru berasal dari kalangan pejabat. Sebagai pejabat, kata Marjuki, mestinya mereka lebih memahami bagaimana tradisi birokrasi di lingkungan Pemkab Klaten selama ini dibangun.  “Korban penipuan itu sebenarnya bukan orang-orang yang bodoh. Mereka sudah jadi pejabat sehingga lebih tahu bagaimana tradisi birokrasi dibangun. Mereka telah melukai nama baik birokrasi,” ungkapnya.
Hal senada juga dikemukakan Ketua Fraksi PAN, Nurcholis Madjid. Dia menyesalkan korban makelar jabatan tersebut justru dari kalangan pejabat sendiri. “Jabatan itu kan amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Mengapa harus dicari dengan cara-cara semacam itu,” ujarnya.
Nurcholis mendesak Bupati Klaten bersikap tegas menyikapi kasus makelar jabatan tersebut. Dia berharap bupati menjatuhkan sanksi yang tepat supaya kasus semacam itu tidak terulang di masa mendatang. “Siapapun orangnya harus diproses baik secara adminitrasi maupun hukum. Korban seharusnya juga dapat pembinaan dari segi mental dan akhlaknya,” paparnya.

Senin, 10 Juni 2013

DAM SUKORINI : Warga Desak Dam Segera Diperbaiki


Mendekati musim kemarau, warga Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo, Klaten mendesak pemerintah segera memperbaiki dam penyangga yang ambrol pada 2011 silam.
Pasalnya, dam utama yang ada di Sukorini itu juga mengalami keretakan yang cukup mengkhawatirkan. Apabila dam utama ikut ambrol, dikhawatirkan lahar dingin yang melewati Kali Woro langsung mengalir deras ke daerah yang ada di hilir. Hal itu bisa terjadi lantaran tidak ada lagi penghambat aliran lahar dingin dari hulu sungai yang menuju hilir.
“Dam utama sudah retak dan tinggal menunggu waktu untuk ambrol. Mungkin beberapa kali musim penghujan lagi dam utama bisa ambrol,” ujar Sekretaris Desa Sukorini, W Santoning,  saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/6/2013).
Oleh sebab itulah, dia mendesak pemerintah segera memperbaiki dam penyangga maupun utama yang ada di Sukorini. Pasalnya, dam dengan panjang 42 meter dan tinggi 3,25 meter itu memang belum pernah diperbaiki sejak diresmikan pada 28 Juni 1972. Menurutnya, musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki dam. Sebab, dam tidak mungkin diperbaiki saat musim penghujan tiba. Dia tidak menginginkan hal buruk terjadi pada masyarakat yang ada di desanya.
“Sebenarnya, kami sudah mengupayakan perbaikan dam itu beberapa kali kepada pemerintah, namun sepertinya belum direspons.”
Talut Longsor
Akibat ambrolnya dam penyangga dan retaknya dam utama Sukorini, talut sepanjang 15-an meter juga ikut longsor pada awal 2013 lalu. Padahal, tepat di samping talut adalah permukiman penduduk Kecemen, Sukorini.  “Oleh sebab itu, warga yang ada di Dusun Kecemen rawan terkena imbas jika talut sewaktu-waktu ambrol,” tegasnya.
Menurutnya, talut di Kali Woro longsor lantaran sungai mengalami pendangkalan akibat banyaknya penambang pasir. Bahkan, kawat-kawat penahan aliran air yang ada di dasar sungai juga ikut hilang karena aktivitas penambang pasir. Oleh sebab itu, talut kehilangan fondasi dan rawan longsor.
Sementara itu, salah satu warga Kedusan, Borangan, Manisrenggo, juga mendesak agar dam segera diperbaiki. “Jika dam penyangga yang jebol tidak diperbaiki, lahar dingin langsung bablas ke Borangan tanpa adanya halangan. Kami mendesak supaya dam segera diperbaiki,” jelasnya saat ditemui di daerah Sukorini.
Dia mengungkapkan beberapa tahun lalu sejumlah desa yang ada di bantaran kali Woro menjadi langganan banjir lahar dingin. Beruntung, tahun ini tidak ada banjir lahar dingin karena intensitas hujan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
“Jika terjadi banjir lahar dingin dan dam belum diperbaiki, bisa dipastikan Borangan akan habis,” tandasnya